Renungan Kamis (17/3/2022)
SEMANGAT PAGI, dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Orang Kaya dan Lazarus Yang Miskin (Luk. 16: 19 – 31). Orang kaya dan Lazarus yang miskin memiliki nasib yang berbeda sewaktu masih hidup di dunia dan diakhirat. Penyesalan justeru terjadi pada diri Orang kaya. Orang kaya seperti ungkapan menyesal kemudian tidak berguna. Orang kaya itu menyesal setelah dia mengalami penderitaan yang hebat di api neraka. Mengapa dia menyesal? Dia menyesal, sebab selama ia masih hidup, ia bersukaria dalam kemewahannya, tanpa mempedulikan orang yang menderita disekitarnya, seperti Lazarus yang miskin. Atau dengan kata lain, orang kaya itu, memiliki mata hati yang buta, sehingga menjadikannya pelit, kikir dan egois, yang hanya memikirkan tentang dirinya sendiri dan keluarganya. Akibatnya, setelah mengakhiri hidupnya di dunia ini, ia menempati neraka. Seperti ungkapan ini, bersenang senang dahulu, bersakit sakit kemudian. Lainnya halnya dengan nasib Lazarus si miskin, yang selama hidupnya di dunia, ia menderita miskin dan bahkan badannya penuh dengan borok. Tidak diceritakan mengapa dia miskin? Apa karena malas? Atau karena lainnya? Namun, yang pasti pada saat dia dipanggil menghadap Bapa dia menempati Surga. Dia menempati Surga, bukan karena dia miskin, tetapi bisa jadi dia miskin secara jasmani, tetapi secara rohani kaya. Lain halnya dengan orang kaya tadi, bisa jadi ia kaya secara jasmani, materi, tetapi secara rohaninya miskin. Itu artinya orang kaya pun bisa masuk surga, manakala ia bermurah hati, juga tekun dan rajin berdoa serta selalu bersedekah atau berbagi atau beramal kasih kepada sesama, teristimewa mereka yang miskin berkekurangan. Demikian pula dengan orang miskin tidak otomatis masuk surga, melainkan dia miskin secara jasmani, materi, namun dia kaya secara rohani, dan dia juga bisa memberi dari kemiskinannya atau dari kekurangannya. Oleh karena itu, surga dan neraka adalah sebuah pilihan… Jika ingin memilih Surga, maka selalulah berbuat baik kepada sesama dengan menggunakan harta kekayaan sebaik-baiknya. Demikian pula dengan orang miskin, harus menjadikannya lebih dekat dan selalu mengandalkan Tuhan. Semoga demikian 🙏🙏