Renungan Sabtu (12/3/2022)
SEMANGAT PAGI, dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Yesus dan Hukum Taurat (Mat. 5: 43 – 48). Bacaan Injil hari ini merupakan kelanjutan dari perikop Injil hari kemarin. Bahwa Yesus merupakan penggenapan hukum Taurat, melalui hukum KASIH. Kasih kepada Tuhan yang diwujudkan melalui kasih kepada sesama. Dan Yesus telah memberikan contoh nyata kasih Nya kepada kita manusia, bahkan sampai mengorbankan nyawa Nya di kayu salib. Tidak hanya sampai di situ, Ia juga mendoakan para musuh Nya yang mencambuk, menghina, dan mengolok olok Nya. Dan dari atas kayu salib Dia berdoa kepada para musuh Nya, ” Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk. 23: 34). Oleh karena itu, apa yang telah dilakukan Nya, itulah pula yang ajarkan kepada kita para murid dan pengikut Nya. Ia menghendaki kasih itu harus lebih luas maknanya, yakni tidak hanya kepada mereka yang mengasihi kita, teman, sahabat, melainkan kita juga harus bisa mengasihi musuh musuh kita, dan mendoakan mereka, termasuk mereka yang menganiaya, menghujat, menghina, menyakiti dan melukai hati dan perasaan kita. Artinya murid dan pengikut Yesus, kita harus bisa mengampuni dan atau memaafkan atau juga memberi maaf kepada sesama yang telah bersalah kepada kita atau kita melakukan kesalahan-kesalahan kepada sesama. Jikalau kita tidak bisa mengampuni dan atau memaafkan sesama atau meminta maaf, maka adalah seorang pembohong atau pendusta, kita bukan murid dan pengikut Yesus dan bukan pula anak anak Allah. Mengapa? Sebab sebagaimana Allah menerbitkan matahari Nya bagi orang orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar. Maka, sebagai anak anak Allah, sebagai citra Nya, kita pun harus mencontohi hidup Yesus Sang Guru Sejati dan kita juga harus memiliki sifat seperti Allah, yang Maha murah, Maha rahim, yang diwujudkan lewat mengampuni, dan mengasihi. Dan inilah yang menjadikan kita TAMPIL BEDA, dengan mereka yang bukan menjadi murid dan pengikut Yesus. Mengapa? Sebab, Allah yang Maha rahim dan Maha murah itu, terjelma dalam diri Yesus Sang Mesias, Putra Allah. Konsekuensi sebagai murid dan pengikut Nya adalah kita menjadi ALTER YESUS. Semoga demikian. Selamat Berakhir Pekan 🙏🙏