Pipa PDAM “Disapu” Banjir Pasokan Air ke Kota Ende Terganggu
ENDE,GlobalFlores.com—Pasokan air ke Kota Ende dipastikan terganggu menyusul kerusakan pada jaringan perpipaan milik Perumda Air Minum Tirta Kelimutu atau yang selama ini dikenal dengan nama PDAM Ende sebagai akibat banjir yang terjadi di Kali Wolowona.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Kelimutu, Yustinus Sani, SE mengatakan hal itu kepada GlobalFlores.com, Kamis (20/1/2022) ketika dikonfirmasi mengenai adanya gangguan pasokan air ke Kota Ende.
Yustinus mengatakan bahwa pasokan air ke Kota Ende dalam beberapa hari kemudian dipastikan akan terganggu sebagai akibat adanya kerusakan pada jaringan perpipaan yang mengalirkan air dari sumber air Kali Wolowona.
Dikatakan banjir yang terjadi pada, Rabu (19/1/2022) dini hari di Kali Wolowona menyebabkan ada 37 batang pipa yang biasa dipergunakan untuk mengalirkan air ke pengolahan air milik Perumda Air Minum Tirta Kelimutu, hanyut terbawa banjir.
Yustinus menjelaskan pipa yang hanyut terbawa banjir ini merupakan bantuan pemerintah Hongaria, yang melayani pasokan kebutuhan air bersih bagi warga di seputaran Roworeke, Kelurahan Rewarangga, Kilo Meter 05 dan 04 arah Timur Kota Ende dan beberapa wilayah didalam Kota Ende.
“Pokoknya daerah-daerah yang selama ini mempergunakan sumber air dari Kali Wolowona seperti wilayah Roworeke dan Dolog juga Boabawa dan Arubara serta Jalan Irian Jaya dan sebagian Jalan Kelimutu maupun Jalan Pahlawan juga Jalan Banteng dan Jalan Sudirman serta Jalan Garuda dipastikan berhenti pelayanan airnya karena memang semua pipa telah terbawa banjir,”kata Yustinus.
Dalam kejadian tersebut,PT Tirta Kelimutu mengalami kerugian sebesar Rp 500 Juta karena memang pipa yang dibawa banjir tersebut adalah pipa-pipa induk yang harganya mahal ditambah aksesoris pendukung maupun biaya lainnya,ujar Yustinus.
Sementara pada sisi lain pihaknya akan berusaha memberikan pelayanan kepada warga dengan memanfaatkan sumber air baku dari sumber mata air lain yang tidak terdampak banjir meskipun kemungkinan proses pelayanan juga tidak terlalu maksimal,ungkap Yustinus.
Yustinus mengatakan bahwa manajemen akan menjadwal ulang proses pembagian air ke pelanggan sehingga pelanggan akan tetap mendapatkan pasokan air meskipun tidak terlalu maksimal.
“Jika sebelum kerusakan pelayanan air kepada pelanggan rata-rata 2 hari namun dengan kerusakan ini maka pelayanan rata-rata menjadi 5 hari,”kata Yustinus.
Atas kerusakan yang ada jelas Yustinus, pihak PT Tirta Kelimutu akan berusaha segera memperbaiki sehingga proses pelayanan air kepada warga bisa kembali normal. (rom)