Regional

NTT Tidak Ada Masalah Dengan Pancasila

ENDE,GlobalFlores.com—Rektor Universitas Katolik Unwira Kupang, Pater  Dr Philipus Tule SVD mengatakan bahwa Provinsi NTT tidak ada masalah dengan ideologi Negara, Pancasila karena bagi NTT ideologi Pancasila adalah final.

Hal itu dikatakan Rektor Universitas Katolik Unwira Kupang, Pater  Dr Philipus Tule SVD saat menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan tentang Pancasila, Kamis (10/12/2021) di Taman Renungan Bung Karno, Jalan Soekarno, Kota Ende.

Oleh karena itu hendaknya semua eleman dan anak bangsa diharapkan untuk menerima Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Dan jika ada yang masih menginginkan ideologi lain selain Pancasila seperti ideology kilafah  hendaknya berpikir kembali karena idelogi kilafah  sudah tidak tepat lagi dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini.

Bahkan bapak bangsa, Ir Soekarno pada saat awal berdirinya Bangsa Indonesia bersama-sama dengan tokoh-tokoh bangsa saat itu sempat membicarakan tentang kilafah yang menurut mereka juga tidak cocok diterapkan di Indonesia.

Idelogi kilafah sudah ketinggalan jaman sehingga dirasa tidak cocok diterapkan di Indonesia,ujar Pater Philipus.

Sementara itu Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi dalam kesempatan itu mengatakan dirinya kagum dengan keberadaan Kabupaten Ende yang menurutnya sangat menjujung tinggi nilai-nilai Pancasila terutama toleransi antar umat beragama.

Oleh karena itu sebagai mantan rector dirinya mengharapkan agar Perguruan Tinggi di Indonesia agar ketika hendak menggelar KKN hendaknya dilakukan di Ende sehingga dengan demikian bisa secara langsung melihat keberagaman di Kabupaten Ende juga bisa menggelar napak tilas perjalanan Ir Soekarno selama berada di Kota Ende.

Dengan demikian mahasiswa bisa merasakan dan melihat secara langsung rekam jejak perjalanan Ir Soekarno saat di Ende pada tahun 1934-1938.  

Wahyudi mengatakan semangat toleransi di Ende tidak sekedar basa-basi namun dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal yang paling nyata terlihat adalah tempat ibadah diantara agama berdiri berdekatan tanpa ada gesekan antara para pemeluk agama yang memang bersaudara.

Tentang permintaan Bupati Ende, Drs Djafar Achmad yang meminta dukungan dari BPIP agar mewujudkan Ende sebagai tempat belajar tentang Pancasila bagi generasi muda dan pelajar juga mahasiswa, Wahyudi mengatakan, BPIP akan berusaha membantu keinginan tersebut.

Sedangkan soal keinginan agar menghadirkan Presiden RI, Jokowi ke Ende sebagaimana yang juga diminta oleh Bupati Ende, Wahyudi mengatakan bahwa dirinya mencoba berkomunikasi dengan Presiden Jokowi namun dirinya tidak bisa memastikan kedatangan presiden karena hal itu sangat tergantung dari presiden.

Untuk diketahui kehadiran kepala BPIP dan rombongan di Kota Ende dalam rangka melakukan napak tilas keberadaan Ir  Soekarno selama berada di Ende.

Diantara rombongan tersebut terdapat, Deputi Hubungan Antar Lembaga, Ir. Parkoso. MM, Staf Khusus Dewan Pengarah, Romo Antonius Beny Susatyo, Direktur Hubungan Antar Lembaga, Elfrida Siregar, Direktur Standarisasi Materil Formal, Aris Heru Utomo.

Selama di Ende rombongan melakukan sejumlah kegiatan seperti  Napak Tilas dan Kunjungan ke Panti Asuhan juga Dialog Permenungan Bung Karno serta Kunjungan ke Pondok Pesantren Walisongo. (rom)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
WhatsApp

Adblock Detected

Nonaktifkan Ad Blocker untuk melanjutkan